Kemlu: Perundingan Perbatasan Blok Ambalat Kompleks dan Sulit

3 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
KRI Bima Suci bersama berlayar di Perairan Ambang Batas Laut (Ambalat), Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (13/9/2021). Foto: Muhammad Adimaja/Antara FotoKRI Bima Suci bersama berlayar di Perairan Ambang Batas Laut (Ambalat), Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (13/9/2021). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto

Perundingan batas laut Blok Ambalat di Laut Sulawesi antara Indonesia dan Malaysia telah berjalan sebanyak 43 kali sejak 2005. Hingga saat ini, kedua negara masih belum menyepakati batas laut Blok Ambalat.

Dirjen Urusan Asia, Pasifik dan Afrika Kemlu, Abdul Kadir Jaelani, mengatakan pihaknya tidak bisa menjelaskan secara rinci tantangan apa yang dihadapi selama perundingan batas laut. Ia hanya bisa mengungkap perundingannya sangat kompleks.

"Perundingan perbatasan itu memiliki kompleksitas teknis yang sangat sulit sekali dan tentunya tidak mudah, dan saya sulit sekali untuk menyampaikannya dalam secara ringkas di sini," kata Abdul di Tulum, Jakarta Pusat, Jumat (8/8).

Lebih lanjut, dia mengatakan Indonesia akan menyelesaikan masalah perbatasan laut di wilayah itu dengan cara yang damai melalui proses perundingan, sesuai pernyataan Presiden Prabowo Subianto.

"Kita ketahui bahwa Indonesia dan Malaysia merupakan negara tetangga sesama negara ASEAN di mana kita selalu mematuhi dan menyunjung tinggi prinsip-prinsip ASEAN, yaitu akan selalu menyelesaikan semua perbedaannya melalui cara-cara damai. Itu yang terpenting," tuturnya.

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Malaysia, Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim di kediaman pribadinya, Senin (28/7). Foto: Tim Media PresidenPresiden Prabowo Subianto menerima kunju...
Baca Selengkapnya