ARTICLE AD BOX

Keluarga Azwar mengaku belum mendapat informasi resmi mengenai pemulangan jenazah WNI asal Asahan tersebut akan dilakukan dengan patungan. Azwar tewas di Kamboja beberapa waktu lalu.
Azwar diduga sebagai korban penipuan. Adapun opsi patungan dilontarkan sebelumnya disampaikan oleh Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding.
“Enggak ada (diinformasikan soal opsi patungan). Belum ada sama sekali. Pertama kali (usai kejadian) aja, korban ada kabar (duka), mereka datang ke rumah duka,” kata paman Azwar, Rizal, kepada kumparan, Sabtu (28/6).
Rizal menuturkan, pihaknya berharap opsi tersebut segera dikoordinasikan dengan pihak keluarga. Sebab, bagi Rizal, hal tersebut akan mempercepat kepulangan Azwar.
“Makanya kita cari kepastian juga, dari provinsi. Kita tanya ke teman-teman (media) bener enggak? Kalau memang benar kami pihak keluarga alhamdulillah merasa terbantu karena itu harapan kami karena kondisi orang tua korban kurang mampu kalau biaya segitu besar,” kata dia.
“Kalau (BP2MI Sumut mengaku) dari KNO ke rumah (biaya) ditanggung BP2MI kalau provinsi,” sambungnya.
Sebelumnya, BP2MI bersama KBRI Phnom Penh menyampaikan bahwa ada dua opsi terhadap jasad Azwar.
Opsi pertama, keluarga mengeluarkan biaya pribadi Rp 160 juta. Sementara, opsi kedua, Azwar dimakamkan di Kamboja. Biaya pemakaman tersebut seluruhnya ditanggung oleh KBRI setempat.
Kemudian, terbaru, Menteri P2MI menyebut biaya Rp 160 juta tersebut dapat diatasi dengan patungan.
"Biasanya memang gini (ada biaya pemulangan), patungan gitu, patungan antarwarga. Kita bantu juga," jelas Karding pada Kamis (26/6).
Azwar sebelumnya mengaku ditipu oleh seorang agen...