Kasur Lihab, Kerajinan Asal Palembang yang Kini Mulai Terlupakan

3 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Kasur Lihab khas Kota Palembang yang banyak digemari masyarakat/Anyelir.

 Lihab merupakan kasur tradisional khas Kota  yang saat ini mulai terlupakan. Kerajinan tangan peninggalan budaya tersebut kini masih banyak digemari oleh masyarakat bahkan di luar kota sekalipun.

Diperkirakan, kasur ini telah ada pada tahun 1980-an. Terbuat dari kapuk dan kain saten atau satin, kasur Lihab biasanya dipakai sebagai alas tidur dan duduk masyarakat pada masa itu hingga sekarang. 

Emi, merupakan salah satu pengrajin tahun 1985 dan pemilik toko kasur di Kampung Pempek 26 Ilir. 

Ia menjelaskan, tokonya merupakan toko pertama yang menjual kasur Lihab di Kota Palembang. Selain itu, ia mengaku penjualan kasur Lihab telah menurun jika dibandingkan dengan 10 tahun lalu. 

"Dulu masih banyak yang membeli, tapi sekarang sudah sedikit, makanya kami tidak banyak produksi lagi," jelasnya. 

Lanjut, ia mengatakan bahwa seluruh kasur Lihab yang dijual di tokonya merupakan karya tangan sendiri, alias handmade. 

Kemudian, ia juga menjelaskan, kapuk yang diperoleh untuk membuat kasut Lihab merupakan kapuk premium dari Pulau Jawa.

"Kalau kualitas kapuk di Palembang tidak bagus, jadi kami langsung pesan dari Jawa," kata Emi. 

Untuk kisaran harga dari kasur Lihab cukup bervariasi, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 1 juta, tergantung dengan ukuran, jenis kain dan kepadatan kapuk di dalamnya. 

"Kalau biasanya menyesuaikan dengan ukuran, kualitas kapuk dan jenis kain. Di sini kita menjual kasur Lihab yang kain saten dan kain katun. Untuk kain katun agak sedikit lebih mahal," ucapnya. 

Lalu, Emi juga menambahkan, untuk saat ini penggemar kasur Lihab kebanyakan dari luar Kota Palembang, padahal kasur tersebut merupakan kasur tradisional khas Palembang.Kasur Lihab khas Kota Palembang yang banyak digemari masyarakat/Anye...
Baca Selengkapnya