ARTICLE AD BOX

Gelombang serangan Israel menghantam fasilitas nuklir utama di Iran. Juga membunuh komandan senior serta ilmuwan nuklir Iran.
Saat ini, pihak berwenang Iran telah mengkonfirmasi bahwa fasilitas nuklir di Natanz telah terkena dampaknya, namun belum ada peningkatan tingkat radiasi.
Mereka juga melaporkan bahwa saat ini situs nuklir di Esfahan dan Fordow belum terkena dampaknya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan berbagai pihak untuk menghindari terjadinya konflik yang lebih dalam.
“Sekretaris Jenderal mengutuk setiap eskalasi militer di Timur Tengah,” kata juru bicara Guterres, Farhan Haq, dikutip dari Al Jazeera, Sabtu (14/6).
“Dia sangat prihatin dengan serangan Israel terhadap instalasi nuklir di Iran sementara pembicaraan antara Iran dan Amerika Serikat mengenai status program nuklir Iran sedang berlangsung.”
Dewan Keamanan PBB kemudian mengatakan bahwa mereka akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat pukul 19.00 GMT.
Pertemuan tersebut diminta oleh Iran, dan didukung oleh Rusia dan Tiongkok.
Sementara itu IAEA (International Atomic Energy Agency) juga mengecam serangan Israel ke fasilitas nuklir di Iran.
"Perkembangan ini sangat memprihatinkan. Saya telah berulang kali menyatakan bahwa fasilitas nuklir tidak boleh diserang, apapun konteks atau keadaannya, karena dapat membahayakan manusia dan lingkungan. Serangan-serangan semacam itu mempunyai implikasi serius terhadap keselamatan," kata Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi dalam situs resmi organisasi.