Investasi Sapi Impor Digenjot, Pemerintah Diminta Bikin Skema Adil Bagi Peternak

4 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
Dokter hewan karantina melakukan pengecekan sapi impor dari Australia di Fasilitas Instalasi Karantina Hewan, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTODokter hewan karantina melakukan pengecekan sapi impor dari Australia di Fasilitas Instalasi Karantina Hewan, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO

Pemerintah tengah mendorong impor indukan sapi hidup yang dilakukan melalui skema investasi mandiri oleh pelaku usaha. Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan saat ini sebanyak 20.000 sapi impor dari luar negeri telah sampai di Indonesia hingga pertengahan Juni 2025.

Ekonom pertanian dari Center of Reform on Economics (CORE), Eliza Madani, menilai kebijakan ini perlu disertai skema yang adil agar tidak hanya menguntungkan investor besar, tetapi juga memberdayakan peternak lokal. Selain itu, insentif pemerintah harus berbasis output dan tidak diberikan begitu saja.

“Dalam hal ini pemerintah harus merancang regulasi yang mengikat seperti insentif fiskal, misalnya, tax holiday atau pengurangan pajak investasi kepada indikator kinerja spesifik, seperti peningkatan produksi daging lokal, penyerapan tenaga kerja peternak atau ada transfer teknologi ke peternak lokal,” ujar Eliza kepada kumparan, Minggu (29/6).

Menurutnya, skema seperti ini akan memastikan investor memberikan kontribusi nyata bagi penguatan industri peternakan dalam negeri. “Ini dapat menjadi indikator untuk memastikan kalau investor betul-betul berkontribusi pada eksternalitas positif, bukan hanya memaksimalkan profit doang,” tambahnya.

Tak hanya itu, Eliza menekankan pentingnya membangun kemitraan yang adil antara investor dan peternak lokal. Ia menyarankan ag...

Baca Selengkapnya