Ingin Kualitas Super League Naik, Perlukah Ada Standardisasi Pemain Asing?

1 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Pemain Persib Bandung Wiliam Moreira (kiri) berebut bola dengan pemain Dewa United Theo Bartolomey (kanan) pada pertandingan Piala Presiden Grup B di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/7/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTOPemain Persib Bandung Wiliam Moreira (kiri) berebut bola dengan pemain Dewa United Theo Bartolomey (kanan) pada pertandingan Piala Presiden Grup B di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Jawa Barat, Selasa (8/7/2025). Foto: Raisan Al Farisi/ANTARA FOTO

Kini, klub-klub Super League bisa mengontrak 11 pemain asing. Salah satu tujuan kebijakan ini dibuat agar klub yang bermain di level Asia bisa bersaing dan ujungnya adalah meningkatkan ranking liga. Namun, apakah itu bisa menjadi suatu jaminan?

Dirut I.League, Ferry Paulus, meyakini bahwa peringkat Liga Indonesia akan naik usai rebranding Liga 1 menjadi Super League. Sebab, menurutnya, kenaikan ranking tersebut hanya berdasarkan performa klub Indonesia di kompetisi level AFC. Penambahan pemain asing diyakininya bisa membantu untuk mewujudkan itu.

"Pasti. Jadi ini yang harus teman-teman wartawan sama-sama juga merefleksi sistem penilaian yang ada di AFC. AFC memberi penilaian murni dari hasil pertandingan atau dari hasil kontestan klub yang bertanding di AFC," kata Ferry kepada wartawan beberapa waktu lalu.

"Jadi semakin hebat di sana pasti akan lebih baik. Dengan strata yang kita naikkan, kemudian dengan jumlah pemain asing yang kita tingkatkan, itu harapannya juga bisa menambah poin positif di AFC Cup. Pasti ranking kita juga akan naik. Tahun lalu kita naik dari 28 ke 25," tambahnya.

Pemain Persib Bandung Zulkifli Lukmansyah (kanan) bereb...                    </div>

                    <div class= Baca Selengkapnya