ARTICLE AD BOX

Gunung St. Helens di Washington, AS, pernah erupsi pada 1980 lalu. Letusan lava, abu, dan material vulkanik dari gunung tersebut membuat lanskap sekitarnya menjadi tandus, dan butuh waktu puluhan tahun untuk areanya kembali subur.
Namun, sekelompok ilmuwan punya ide tak biasa untuk membantu proses pemulihan tersebut: Kirim tikus tanah dalam misi satu hari ke gunung tersebut.
Tumbuhan berjuang untuk kembali ke area sekitar Gunung St. Helens, yang kini berada di bawah lapisan pecahan batu apung. Sementara itu, lapisan atasnya hancur akibat letusan dan aliran lava, tanah di bawahnya mungkin masih kaya akan bakteri dan jamur.
“Mikroorganisme tanah mengatur siklus nutrisi, berinteraksi dengan banyak organisme lain, dan dapat mendukung jalur kesuburan di area sekitar, bahkan dalam kondisi yang keras,” papar tim peneliti dalam makalah yang terbit di jurnal Frontiers in Microbiomes.
“Kecuali beberapa gulma, tidak mungkin sebagian besar akar tanaman bisa efisien untuk mendapatkan semua nutrisi dan air yang mereka butuhkan sendiri,” tambah Michael Allen, rekan penulis studi dan ahli mikrobiologi di University of California Riverside. “Jamur mengangkut semua zat ini ke tanaman dan memperoleh karbon yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan mereka sendiri sebagai gantinya.”
Pasca-letusan, para peneliti percaya tikus tanah dapat menjadi pilihan tepat untuk mengembalikan semuanya.
“Mereka sering dianggap hama, tapi kami pikir mereka akan mengambil tanah lama, memindahkannya ke permukaan, dan di sanalah pemulihan akan terjadi,...