IHSG Berpotensi Melemah, Investor Tunggu Data Ekonomi Global

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami pelemahan usai naik (pullback) jangka pendek pada perdagangan Selasa (15/7). Pada perdagangan Senin (14/7) IHSG ditutup menguat ke level 7.097,15 atau naik 0,71 persen.

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menjelaskan secara teknikal IHSG telah berhasil breakout dari rata-rata pergerakan 200 hari (MA200) di sekitar level 7.082. Namun, terdapat sinyal waspada dari indikator Stochastic RSI yang berada di area overbought serta meningkatnya volume jual.

“Meskipun demikian, indikator MACD masih menunjukkan momentum positif. Sehingga IHSG diperkirakan berpotensi pullback jangka pendek untuk menutup gap di sekitar level 7.055,” ujar Valdy dalam prediksinya.

Dari sisi global, pelaku pasar menantikan rilis data ekonomi penting dari Tiongkok dan Amerika Serikat pada hari ini. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok kuartal II-2025 yang diproyeksikan melambat menjadi 5,1 persen year on year (yoy), dibanding 5,4 persen pada kuartal sebelumnya. Data penjualan ritel dan produksi industri juga diperkirakan melambat.

Sementara dari AS, fokus investor tertuju pada data inflasi konsumen (CPI) bulan Juni yang diperkirakan naik menjadi 2,7 persen yoy, serta core CPI yang diperkirakan naik ke 3 persen yoy.

“Dari domestik, investor masih menantikan perkembangan negosiasi lanjutan antara pemerintah dengan AS, yang diharapkan dapat mencapai kesepakata...

Baca Selengkapnya