IHSG Anjlok, Rencana Iran Tutup Selat Hormuz Jadi Penyebabnya

1 hari yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 Below the Sky/ShutterstockIlustrasi Selat Hormuz. Foto: Below the Sky/Shutterstock

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun ke zona merah pada awal perdagangan Senin (23/6). IHSG tercatat dibuka melemah 90,572 poin atau 1,31 persen ke level 6.816,566.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual, menyebut ketegangan di kawasan Timur Tengah khususnya Iran-Israel telah memicu kekhawatiran pasar terhadap kelangsungan suplai energi global.

“Masih terkait konflik Timur Tengah. Ada ancaman Iran untuk memblokade Selat Hormuz. Jika terjadi ada kemungkinan harga minyak bisa melonjak di atas USD 100 per barel,” ujar David kepada kumparan, Senin (23/6).

Sementara dari sisi domestik, menurut David, tidak ada banyak sentimen yang mampu menopang pasar. “Domestik masih minim sentimen,” ujarnya singkat.

David memperkirakan IHSG masih akan berada dalam tekanan selama sepekan ke depan. “Masih cenderung tertekan karena sentimen eksternal, sementara risk off dulu,” tambahnya.

Dalam kondisi pasar yang tertekan akibat gejolak eksternal, David menyarankan investor untuk mengalihkan perhatian ke saham-saham dengan karakteristik defensif.

Dia menilai sektor-sektor seperti saham pertumbuhan (growth stock), emiten yang rutin membagikan dividen (dividen play), serta sektor konsumsi dan infrastruktur yang sudah memiliki valuasi menarik, dapat menjadi pilihan yang lebih stabil di tengah ketidakpastian pasar.

Senada, Ekonom dan Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai pelemahan IHSG tidak lepas dari efek domino ketegangan Israel-Iran yang memicu lonjakan harga minyak dunia.

“Konflik di kawasan Timur Tengah yang semakin intensi i...

Baca Selengkapnya