IHSG Ambruk Imbas AS-Iran Memanas: Saham PGAS, BUMI, hingga MEDC Menghijau

22 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparanLayar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun ke zona merah pada awal perdagangan Senin (23/6). IHSG dibuka melemah 90,572 poin atau 1,31 persen ke level 6.816,566. Tekanan pasar disebabkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, khususnya setelah Amerika Serikat bergabung menyerang fasilitas nuklir Iran.

Peristiwa tersebut juga berdampak pada melonjaknya harga minyak mentah pada pembukaan perdagangan Senin (23/6) ke level tertinggi di tahun ini atau sejak Januari 2025.

Dikutip dari Reuters, harga minyak mentah Brent naik USD 1,88 atau 2,44 persen menjadi USD 78,89 per barel pada pukul 11.22 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD 1,87 atau 2,53 persen menjadi USD 75,71 per barel.

Kedua kontrak melonjak lebih dari 3 persen di awal sesi ke USD 81,40 dan USD 78,40, masing-masing, tertinggi dalam lima bulan, sebelum mengalami penurunan. Brent telah naik 13 persen sejak konflik dimulai pada 13 Juni, sementara WTI telah naik sekitar 10 persen.

Berdasarkan pantauan, emiten minyak dan gas Indonesia rata-rata menghijau. Di antaranya PGAS, BUMI, MEDC, ELSA, AKRA, RAJA, ENRG, RATU, ITMG dan TOBA.

Pada sesi I perdagangan, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2.52 persen di angka Rp 1,630 per saham, atau naik 40 poin.

Baca Selengkapnya