Humanisasi dan Kesetaraan Pendidikan

2 hari yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Kemenkeu RIIlustrasi layanan pendidikan. Foto: Kemenkeu RI

Hasil dari proses pendidikan ialah menciptakan manusia seutuhnya. Ki Hajar Dewantara mengungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha menuntun kekuatan kodrat pada anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan lahir dan batin.

Untuk mencapai itu semua, proses pembelajaran yang terjadi jangan hanya bersifat formalistik atau hanya sekadar mentransfer ilmu kepada peserta didik. Jauh dari itu, pendidikan dapat mengantarkan peserta didik menempuh perubahan kea rah positif, baik secara tingkah laku maupun pikiran.

Para pemikir pendidikan yang konsen terhadap bagaimana pembentukan manusia seutuhnya, sangat khawatir dengan model pendidikan saat ini. walaupun gagasan mereka lahir pada generasi jauh saat ini, namun masih sangat relevan dalam realitas pendidikan.

Paulo Freire misalnya, menekankan agar proses pembelajaran tidak dilakukan dengan gaya Bank. uru digambarkan sebagai nasabah bank yang menabung uang, sedangkan siswa adalah banknya. Pola pendidikan ini justru mengerdilkan siswa dan tidak dapat berkembang secara akademik.

Carl R Rogers juga mencoba melihat pendidikan dari sisi humanisasi. Menurut konsep ini bahwa pengalaman seseorang di dalam hidupnya akan menentukan masukan-masukan yang nantinya akan diterima olehnya, sehingga masukan-masukan tersebut akan mengarahkan hidupnya secara mutlak ke arah pemenuhan-pemenuhan kebutuhan di dalam dirinya. Dari pengalaman-pengalaman itulah, peserta didik akan menemukan sesuatu yang berbeda yang mampu meningkatkan semangat peserta didik.

Beberapa teori pendidikan yang lainnya juga memberikan warna baru terhadap perkembangan pendidikan. Dalam konteks Tes kemampuan akademik (TKA) yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), memiliki relevansi dengan...

Baca Selengkapnya