Hasil Investigasi: Unila Akui Ada Kekerasan di Diksar Mahepel, Alumni Terlibat

1 minggu yang lalu 6
ARTICLE AD BOX
 Sinta Yuliana/Lampung GehWakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila), Prof Sunyono. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) mengungkapkan hasil investigasi Kampus ditemukan tindak kekerasan saat Pendidikan Dasar (Diksar) Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel), Rabu (18/6).

Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung (Unila), Prof Sunyono saat konferensi pers.

Ia mengatakan tim investigasi telah melakukan wawancara dengan peserta, panitia, alumni dan pihak Fakultas. Tim juga menelaah dokumen internal dan eksternal serta menelusuri bukti lapangan

"Hasil investigasi ditemukan adanya praktik kekerasan fisik dan psikis yang merendahkan martabat peserta Diksar, termasuk tindakan mencelupkan kepala ke lumpur, pemukulan, pemaksaan aktivitas ekstrem dalam kondisi tidak aman, serta penghinaan verbal," katanya.

Sunyono melanjutkan, hasil investigasi juga ditemukan adanya keterlibatan aktif sejumlah alumni dan senior sebagai pelaku langsung atau sebagai pihak yang membiarkan kekerasan terjadi, yang bertentangan dengan prinsip keselamatan dan pembinaan dalam pendidikan.

"Lalu kelalaian struktural di tingkat fakultas, ditandai dengan lemahnya supervisi Wakil Dekan III, pembiaran oleh Dosen Pembina Lapangan (DPL), serta absennya verifikasi dan pengawasan kegiatan yang dilaksanakan di luar kampus," ucapnya.

Selain itu, tim investigasi juga menilai organisasi mahasiswa (Ormawa) tidak kooperatif, seperti penolakan memberikan data, menghindar dari proses klarifikasi, serta tidak membuka akses atas dokumen kegiatan yang relevan.

"Seluruh temuan ini menunjukkan adanya pelanggaran serius terhadap ketentuan hukum dan kebijakan internal ...

Baca Selengkapnya