Harga Minyak Mentah Melonjak Imbas Serangan Israel-Iran, Nikel Turun Tipis

1 minggu yang lalu 11
ARTICLE AD BOX
 curraheeshutter/ShutterstockIlustrasi pengeboran minyak lepas pantai (offshore). Foto: curraheeshutter/Shutterstock

Harga minyak mentah global melonjak pada perdagangan Jumat (13/6) di tengah konflik antara Israel dan Iran. Komoditas lain seperti batu bara, crude palm oil (CPO), dan timah juga turut menguat. Sebaliknya, harga nikel tercatat mengalami penurunan tipis.

Minyak Mentah

Harga minyak melonjak pada Jumat (13/6) dan ditutup naik sekitar 7 persen setelah Israel dan Iran saling melancarkan serangan udara, memicu kekhawatiran investor bahwa konflik ini bisa mengganggu ekspor minyak secara luas dari kawasan Timur Tengah.

Mengutip Reuters, minyak mentah Brent ditutup pada level USD 74,23 per barel, naik USD 4,87 atau 7,02 persen pada Jumat (13/6). Sebelumnya, harga Brent sempat melonjak lebih dari 13 persen ke level intraday tertinggi USD 78,50 per barel, yang merupakan level tertinggi sejak 27 Januari. Selama sepekab, Brent tercatat naik 12,5 perasen

Sementara itu, minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir di USD 72,98 per barel, naik USD 4,94 atau 7,62 persen. Dalam sesi perdagangan, WTI sempat melonjak lebih dari 14 persen ke USD 77,62, level tertingginya sejak 21 Januari. Dibandingkan seminggu sebelumnya, WTI naik 13 persen.

Kedua patokan harga minyak ini mencatatkan pergerakan harian terbesar sejak 2022, ketika invasi Rusia ke Ukraina memicu lonjakan tajam harga energi global.

Israel menyatakan telah menargetkan fasilitas nuklir Iran, pabrik rudal balistik, serta markas komando militer pada Jumat (13/6) sebagai bagian dari operasi jangka panjang untuk mencegah Teheran membangun senjata nuklir. Iran pun menjanjikan balasan yang keras.

Tak lama setelah perdagangan ditutup pada Jumat (13/6), sejumlah laporan media menye...

Baca Selengkapnya