ARTICLE AD BOX

MANADO - Melonjaknya harga beras di Sulawesi Utara (Sulut), tak hanya berdampak kepada masyarakat sebagai pembeli. Ternyata pedagang juga ikut merasakan dampak pada penjualan mereka.
Kenaikan harga beras dari yang sebelumnya dijual Rp 13 ribu per kilogram, kini termurah adalah Rp 15 ribu hingga Rp 16.500 per kilogram. Harga ini merupakan harga eceran dan bukan kelas premium yang ada di kemasan.
Ramli, pedagang sembako di Pasar Pinasungkulan, mengaku jika melonjaknya harga beras begitu terasa pada penjualannya. Diakuinya, ada penurunan penjualan hingga lebih dari 20 persen.
“Jujur sangat berpengaruh (harga naik). Sebulan ini penjualan turun hampir 40 persen," kata Ramli.
Ramli menyebut, selama ini dia selalu membeli beras untuk dijual kembali sebanyak lebih dari 10 karung beras dengan isi 60 kilogram per karung. Namun, karena harga beras yang mahal, serta stok yang sedikit, kini diakuinya sudah sangat beruntung bisa mendapatkan 10 karung.
Menurutnya, range harga beras per 60 kilogram yang dibelinya dari pengepul berkisar di harga Rp 600 ribu untuk beras standar, dan Rp 800 ribu untuk beras premium dengan kualitas super.
"Tapi sekarang itu satu karungnya sudah Rp 1 juta. Itu pun sering susah dapatnya. Makanya, terpaksa harga beras yang saya jual lagi ke pembeli itu harus saya naikkan juga," ujar Ramli.
Ramli sendiri mengaku para pedagang be...