Gubernur Lampung: Kasus Bayi Alesha Jadi Momentum Perbaikan RSUDAM

2 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Eka Febriani / Lampung GehGubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan kasus meninggalnya bayi Alesha Erina Putri di RSUD Abdul Moeloek (RSUDAM) harus menjadi momentum perbaikan pelayanan kesehatan di rumah sakit milik pemerintah provinsi.

Ia meminta pihak rumah sakit bertindak tegas terhadap dugaan pelanggaran etik maupun dugaan jual beli alat medis yang muncul dalam kasus tersebut.

“Kami prihatin atas kejadian ini. Ini akan menjadi pelajaran bagi kami untuk terus memperbaiki kinerja, memperbaiki pelayanan RSUD Abdul Moeloek kepada masyarakat. Kepada orang tua pasien, saya mewakili pemerintah provinsi Lampung mengucapkan mohon maaf,” ujar Gubernur Mirza saat diwawancarai pada, Jumat (22/8).

Gubernur Mirza menegaskan, pihaknya bersama manajemen RSUD Abdul Moeloek berkomitmen untuk memastikan kejadian serupa tidak akan terulang di kemudian hari.

“Atas kejadian yang kemarin, insya Allah kami bersama RSUD Abdul Moeloek menegaskan agar hal seperti ini tidak akan terjadi lagi,” kata Gubernur Mirza.

Ia juga menekankan agar mekanisme etik dan tata kelola rumah sakit dijalankan secara serius.

Menurutnya, setiap indikasi pelanggaran dalam pelayanan medis wajib segera ditindaklanjuti melalui dewan etik.

“Apabila menyalahi, segera diberi sanksi. Karena ada mekanismenya di sana, ada dewan etik dan lain-lain, saya minta dipercepat,” tegasnya.

Diketahui sebelumnya, pasangan suami istri asal Kabupaten Lampung Selatan, Sandi Saputra (27) dan Nida Usofie (23), menyampaikan kekecewaan terhadap pelayanan RSUDAM.

Mereka menilai penanganan medis terhadap anak mereka lambat, jumlah tenaga kesehatan terbatas, dan fasilitas tidak memadai.

Sel...

Baca Selengkapnya