Gaduh Sound Horeg di Malang: Penolakan Warga hingga Fatwa Haram

4 jam yang lalu 5
ARTICLE AD BOX
Warga menyaksikan gelaran Urek Urek Carnival yang diiringi perangkat audio berkapasitas besar di Desa Urek-urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/7/2025). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTOWarga menyaksikan gelaran Urek Urek Carnival yang diiringi perangkat audio berkapasitas besar di Desa Urek-urek Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (12/7/2025). Foto: Irfan Sumanjaya/ANTARA FOTO

Sound Horeg ditolak warga di Mulyorejo, Kota Malang. Sabtu (12/7), warga setempat sempat ricuh gara-gara sound horeg ini.

Video viral di media sosial memperlihatkan seorang wanita berteriak karena merasa tak nyaman saat iring-iringan karnaval sound horeg melintas.

Tak lama, seorang laki-laki keluar dari salah satu rumah dan mendorong salah satu penampil karnaval. Kericuhan berujung saling pukul pun tak terhindarkan.

Dari informasi yang beredar, kericuhan itu didasari keresahan warga atas penggunaan sound horeg di karnaval tersebut.

Lurah Mulyorejo, Siswanto Heru Suparnadi, membenarkan adanya kejadian tersebut. Ia menyebut bahwa insiden itu saat ini telah diselesaikan.

"Kalau penanganannya sudah selesai. Pada waktu (acara) Bersih Desa sama Pak RT RW sama ketua panitia. Sudah damai. Setelah Bersih Desa nanti kita cari solusi," kata Siswanto saat dikonfirmasi, Senin (14/7).

Siswanto membenarkan ada warga setempat yang merasa terganggu dengan suara keras dari iring-iringan karnaval sound horeg. Sehingga, mereka meminta iring-iringan karnaval itu untuk mematikan sound-nya.

"Ya awalnya kemarin itu kan namanya sound ya gitu akhirnya kemarin itu sudah jangan sampai dibunyikan di depannya rumah orang, ya sudah," ungkapnya.

Fatwa Haram MUI Jatim

Baca Selengkapnya