ARTICLE AD BOX

Sebelumnya kita dihebohkan dengan meledaknya peserta job fair di sejumlah titik di kota besar di Indonesia. Kondisi itu perlu diperhatikan secara khusus oleh pemangku kepentingan. Itu pertanda ada masalah terhadap kondisi lapangan pekerjaan dalam negeri.
Baru-baru ini, Pemerintah melalui Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir menyarankan untuk mengatasi angka pengangguran yang tinggi di dalam negeri, ia meminta para pencari kerja mencari pekerjaan di luar negeri.
Abdul Kadir lantas memperjelas pernyataannya pada Sabtu (28/6/2025) lantaran heboh di sosial media. Ia menegaskan bahwa pernyataan itu bukan nada usiran lantaran tidak adanya lapangan pekerjaan dalam negeri, menurutnya itu adalah alternatif pilihan yang cukup menjanjikan yaitu bekerja di luar negeri terkhusus bagi mahasiswa menurutnya.
Pernyataan Menteri P2MI mencuat di tengah kondisi jumlah angkatan kerja yang tinggi dan tidak dibarengi dengan lapangan pekerjaan tentu saja mengakibatkan lonjakan dalam sejumlah event job fair.
Meskipun event job fair disebut-sebut hanyalah seremonial belaka. Namun itu merupakan cerminan kondisi angkatan kerja yang belum terserap di dunia kerja.
Tentu saja, jika angka pengangguran tinggi akan menimbulkan sejumlah masalah ekonomi dan sosial. Pemerintah harus serius memperhatikan masalah tersebut.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 4,7% dengan jumlah pengangguran 7,28 juta orang (merupakan data per Februari 2025). Angka pengangguran tertinggi didominasi pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA).
Justru golongan pendidikan terakhir SMA dan Diploma III mudah terserap lapangan pekerjaan dibandingkan lulusan Diploma IV,...