ARTICLE AD BOX

Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Kabupaten Bantul mengungkap alasan 75 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) di wilayahnya belum beroperasi optimal, meski telah diresmikan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 silam.
Salah satu KDMP di Kalurahan Bangunharjo, Bantul, yang menjadi salah satu percontohan nasional bahkan kini menutup tiga dari enam gerai yang dimiliki. Saat didatangi Pandangan Jogja pada Kamis (14/8), hanya gerai pupuk yang beroperasi di KDMP Bangunharjo.
Kepala Diskop UKM Perindag Bantul, Prapta Nugraha, mengatakan saat ini seluruh koperasi masih dalam tahap persiapan, mulai dari pelatihan dasar koperasi hingga manajemen gerai.
“Tidak bisa langsung seperti bim salabim, langsung berdiri, langsung jalan. Kita masih proses pemberian pembekalan dan pelatihan-pelatihan. Harapannya, Oktober semua sudah jalan sesuai target nasional,” ujarnya saat dihubungi Pandangan Jogja, Jumat (15/8).
Dari seluruh KDMP di Bantul, baru dua yang mulai aktif, yakni KDMP Srimulyo dan Bangunharjo. Srimulyo sudah membuka gerai sembako dan peralatan rumah tangga, sementara Bangunharjo masih mengajukan pendanaan ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).
“Walaupun jalannya belum besar, yang penting tetap bergerak sesuai kemampuan modal awal, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib,” tambah Prapta.
Ia menyebut, permodalan dan perizinan menjadi kendala utama. Pemkab Bantul berupaya menghubungkan koperasi dengan mitra bisnis, baik pemerintah maupun swasta.
“Harus...