Disbud DIY Gelar Pelatihan Dokumentasi Orkestra, Tegaskan Arsip Itu Sepenting KK

21 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
Studi Praktis Produksi Dokumentasi Audio Video hari ke-2 yang berlangsung pada Rabu (30/7). Foto: Tannayu Hangno/Pandangan JogjaStudi Praktis Produksi Dokumentasi Audio Video hari ke-2 yang berlangsung pada Rabu (30/7). Foto: Tannayu Hangno/Pandangan Jogja

Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama AMT Studiolab menyelenggarakan pelatihan dokumentasi audio video pertunjukan musik live. Sebanyak 20 peserta mengikuti pelatihan selama tiga hari, mulai Selasa (29/7) hingga Kamis (31/7), di Sakatoya Collective Space, Bantul.

Program bertajuk Studi Praktis Produksi Dokumentasi Audio Video yang didukung Dana Keistimewaan (Danais) ini menantang peserta untuk merekam konser orkestra secara langsung menggunakan perangkat kamera profesional, condenser microphone, CPU, hingga monitor speaker. Semua itu dilakukan melalui simulasi yang menyerupai penampilan musik secara langsung (live), di mana proses perekamannya berlangsung tanpa kesempatan pengambilan ulang (retake). Studi kasus yang digunakan berupa chamber music dengan dua ansambel utama: perkusi dan woodwind quintet, masing-masing memiliki tantangan teknis tersendiri.

 Tannayu Hangno/Pandangan JogjaPeserta menjalani studi praktis konser berupa woodwind quintet yang diisi oleh Pandawa Quintet. Foto: Tannayu Hangno/Pandangan Jogja

Manajer Program Studi Praktis Dokumentasi Audio-Video, Iwang Prasiddha Lituhayu, menekankan bahwa dokumentasi bukan hanya soal teknis, tetapi juga fondasi penting dalam sistem pengarsipan kesenian. Ia mencontohkan bahwa kehilangan arsip bisa berdampak seperti kehilangan identitas budaya.

“Ya, Anda bisa bayangkan seperti kita kehilangan kartu keluarga ...

Baca Selengkapnya