Dilema Produsen Soal Truk ODOL, Sudah Milik Konsumen Tak Bisa Kendalikan

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Rizki Fajar Novanto/kumparanIlustrasi truk ODOL di PanturaR Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan

Fenomena truk ODOL (Over Dimension Over Load) hingga penanganannya boleh dibilang sengkarut. Spesifikasi kendaraan yang jelas sudah tidak mengikuti baku standar mutu dari pabrikan maupun aturan dari pemerintah.

Berbagai upaya pun dilakukan guna menekankan praktik truk ODOL ini, termasuk di antaranya usaha dari produsen. Salah satunya adalah PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) yang selalu menjunjung peraturan dari regulator.

"Pasti kami ikuti, dari zaman dahulu tentang (larangan) ODOL itu selalu diikuti. Kami tidak mengeluarkan produk yang tidak sesuai dengan ketentuan pemerintah," buka Marketing Communications Manager IAMI, Puti Annisa Moeloek di Bekasi pekan ini.

Sebagai produsen, lanjut Annisa, Isuzu memastikan semua spesifikasi dimensi produknya mengacu pada aturan Kementerian Perhubungan. Namun satu sisi, ada tantangan ketika unit tersebut sudah menjadi milik konsumen.

 Jasa MargaIlustrasi pemeriksaan muatan truk. Foto: Jasa Marga

"Kami selalu arahkan kepada teman-teman karoseri untuk tidak melanggar aturan. Hanya saja masalahnya kalau konsumen ini begitu unitnya sudah diterima kami kan sudah tidak bisa lagi istilahnya mengendalikan itu, karena itu sudah jadi hak mereka," imbuhnya.

Ia menambahkan, hingga kini Isuzu rajin memberikan edukasi kepada mitranya mengenai dampak adanya ODOL. Annisa bilang, tak menutup kemungkinan dapat membuat ke...

Baca Selengkapnya