Danantara Buka Peluang Investasi di Proyek Ekosistem Baterai Listrik RI-China

5 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Yasuyoshi Chiba / AFPPandu Sjahrir. Foto: Yasuyoshi Chiba / AFP

Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia membuka peluang ikut berinvestasi di megaproyek ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terintegrasi konsorsium Indonesia-China.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir, mengatakan proyek tersebut memiliki prospek yang baik dari segi penciptaan nilai tambah.

Proyek ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri dari 6 proyek secara terintegrasi yang dikembangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL Brunp dan Lygned (CBL) yang merupakan anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).

"Kalau dari sisi kita pasti mengevaluasi semua proyek seperti ini, ini bagus banyak nilai tambahnya, banyak job creation-nya, tentu kita akan evaluasi dan semuanya secara komersial dilihat," katanya saat ditemui usai groundbreaking proyek Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) Karawang, Minggu (29/6).

Proyek ini memiliki nilai investasi USD 5,9 miliar atau setara Rp 96 triliun. Pada fase pertama, pabrik tersebut akan memproduksi baterai 6,9 gigawatt per hour (GWh) mulai tahun 2026, dan mencapai kapasitas penuh sebanyak 15 GWh pada tahun 2028.

Danantara Chip In Tidak Langsung Melalui IBC

Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Tri Winarno, mengatakan sejauh ini Danantara secara tidak langsung chip in (menambah modal) kepada proyek ekosistem baterai tersebut melalui IBC.

"Enggak langsung, D...

Baca Selengkapnya