ARTICLE AD BOX

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran, mengatakan cuti bersama Idul Adha belum mampu mendongkrak okupansi hotel secara nasional.
Berdasarkan catatan PHRI, peningkatan okupansi hotel pada momen cuti bersama periode 6-9 Juni 2025, masih di bawah harapan para pengusaha hotel.
“Hari H itu ada lonjakan, tapi tidak signifikan. Paling sekitar rata-rata 50 persenan. Jadi umumnya yang kita ekspektasi itu memang libur panjang ini kita bisa mencapai angka di 80 persenan,” kata Maulana kepada kumparan, Senin (9/6).
Menurut dia, rata-rata peningkatan okupansi 50 persen yang ada juga masih cukup rendah jika dibandingkan musim liburan lainnya. Berdasarkan evaluasi PHRI, peningkatan okupansi dari hari libur terakhir Idul Adha hari ini (9/6) juga hampir tidak ada.
Yusran memperkirakan hal tersebut disebabkan karena terdapat beberapa libur yang cukup panjang dalam waktu yang berdekatan. Dia memberi contoh di bulan Mei saja sudah terdapat dua musim libur, yakni libur Waisak dan libur Kenaikan Yesus Kristus. Hal ini membuat masyarakat lebih selektif untuk liburan.
“Ini juga harus dipertimbangkan kan untuk men-trigger orang terus pergi berlibur itu kan juga tergantung dari kemampuan, tidak otomatis setiap hari libur mereka bepergian. Karena yang namanya leisure itu kan juga mereka mempunyai budget plan untuk melakukan liburan,” ujarnya.
Untuk itu, Yusran justru mengincar momen libur sekolah semester genap yang akan datang sebagai momen yang dapat meningkatkan okupansi hotel di ...