ARTICLE AD BOX

Lima jurnalis Al Jazeera tewas pada Minggu (10/8) akibat serangan terarah tentara Israel di Gaza City. Kematian mereka kembali mengingatkan dunia pada satu kenyataan pahit: di Gaza, profesi jurnalis kerap berarti hidup di ujung maut.
Bagi banyak pewarta di wilayah itu, liputan bukan sekadar pekerjaan. Ia adalah pergulatan sehari-hari untuk mencari kebenaran di tengah keterbatasan, ancaman, dan larangan.
Cerita-cerita mereka tak hanya menjadi catatan berita, tetapi juga potret personal tentang keberanian dan kehilangan. Berikut cerita mereka yang berada melihat kengerian di Gaza.

Lanskap peliputan di Gaza
Sebelum menuju kepada kesaksian mereka di sana, penting untuk memahami sejak 7 Oktober 2023, Israel melarang jurnalis asing masuk ke Gaza tanpa izin dan pengawalan militer.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) m...