Cegah Beras Oplosan, Bulog Lampung Perketat Jalus Distribusi Beras SPHP

2 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Dok. Lampung GehPenampakan beras di Pasar Tugu. | Foto : Dok. Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung memperketat pengawasan dan mempersempit jalur distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai langkah antisipatif mencegah beredarnya beras oplosan di pasaran.

Pimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo menyatakan, pengawasan dilakukan dengan cara pengambilan dan pengujian sampel beras di toko-toko binaan secara rutin, minimal satu bulan sekali.

Hal ini untuk memastikan tidak terjadi pencampuran antara beras SPHP dengan beras premium yang dijual di pasar.

"Kami memiliki ribuan toko binaan dan tidak bisa memonitor semuanya satu per satu. Namun, ada kewajiban setiap bulan untuk melakukan sampling terhadap beras yang beredar di pasaran," ujar Nurman saat diwawancarai, pada Jum'at (18/7).

 Eka Febriani / Lampung GehPimpinan Perum Bulog Kanwil Lampung, Nurman Susilo | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Pengujian dilakukan dua hingga tiga kali dalam sebulan sebagai bagian dari upaya pencegahan kecurangan dalam penjualan beras, termasuk pengoplosan dan penyalahgunaan jenis beras subsidi.

Ia mengatakan, sebagai bentuk pengawasan lanjutan, Perum Bulog Kanwil Lampung juga melibatkan Satuan Tugas Pangan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kejaksaan dalam pengawasan distribusi beras SPHP.

Ketiga institusi tersebut akan mendampingi kegiatan monitoring secara rutin di lapangan.

"Ke depan, TNI, Kejaksaan, dan Satgas Pangan akan ikut mengawasi distribusi beras SPHP. karena memang kami ini tidak bisa menunggu di toko setiap saat," j...

Baca Selengkapnya