Bupati Sleman soal Warganya Bikin Mural One Piece: Boleh-boleh Saja

2 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Bupati Sleman Harda Kiswaya, memberikan keterangan kepada wartawan mengenai guru honorer sekolah swasta yang jadi korban mafia tanah di Kabupaten Sleman, Rabu (14/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanBupati Sleman Harda Kiswaya, memberikan keterangan kepada wartawan mengenai guru honorer sekolah swasta yang jadi korban mafia tanah di Kabupaten Sleman, Rabu (14/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Bupati Sleman Harda Kiswaya angkat bicara soal munculnya mural One Piece di Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman.

Harda mengatakan, secara pribadi dirinya tidak mempermasalahkan pembuatan mural itu.

"Kalau saya itu bagian dari ekspresi ya monggo saja. Tapi kalau saya, kita utamanya tinggal di Sleman di Yogya ini ya ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan pendapat kepada pemerintah," kata Harda, Kamis (7/8).

"Ya boleh-boleh saja (mural itu)," bebernya.

 Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanSejumlah pemuda Karang Taruna Temuwuh Kidul, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, menggambar jalan kampungnya dengan lukisan mural One Piece. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Meski begitu, Harda mengatakan ada cara lain bagi warga untuk menyampaikan keresahan atau ekspresi.

"Bisa komunitas sowan ke mana yang sekiranya mampu untuk menjelaskan atau menindaklanjuti pemikiran teman-teman. Ke gubernur, ke bupati, mau ke Pak Kapolres, monggo saja. Budaya Jawa kita pakai," kata Harda.

Disinggung apakah mural One Piece akan dihapus, Harda mengaku akan berdiskusi dengan forkopimda sebelum mengambil keputusan.

"Nanti kita diskusikan di fo...

Baca Selengkapnya