ARTICLE AD BOX

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) telah menyiapkan nama resmi untuk entitas bank syariah hasil spin-off unit usaha syariahnya. Namun, nama tersebut belum akan diumumkan ke publik karena masih menunggu proses legal seperti pengesahan anggaran dasar dan perlindungan hak kekayaan intelektual (intellectual property rights).
Direktur Utama BTN, Nixon Napitupulu, menyampaikan nama usulan akan diajukan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Langkah ini merupakan arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bagian dari proses pembentukan bank syariah baru milik negara.
“Nama kita mau mengusulkan ke Presiden sebagai permintaan Pak Menteri (Erick Thohir) dan namanya nanti diumumkan setelah disetujui. Belum tentu disetujui juga usulan kita, tapi saya yakin sih disetujui. Mudah-mudahan disetujui lah. Nanti kita umumkan bersamaan pada saat spin-off,” ujar Nixon dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (5/6).
BTN memilih untuk merahasiakan nama hingga seluruh aspek legal rampung. Menurut Nixon, langkah ini penting untuk mencegah risiko penyalahgunaan, seperti pendaftaran merek lebih dulu oleh pihak lain. Ia menyebut praktik ‘menyalip merek’ kerap terjadi di Indonesia.
“Kalau nama diumumkan, nanti takutnya hak cipta atau property rights-nya dikerjain orang. Jadi kita lagi urus dulu, namanya masih kita rahasiakan. Saya mohon kesabarannya karena ada unsur masalah legal yang harus kita jaga juga. Jangan sampai kita tersandera karena nama ini udah dikuasai orang,” jelasnya.
Spin-off BTN Syariah dilakukan melalui akuisisi terhadap...