Batik Indonesia Laris Manis, Diminati di China hingga Amerika

6 jam yang lalu 4
ARTICLE AD BOX
 Muhammad Darisman/kumparanBatik aromaterapi Al-Warits di Bangkalan, Madura. Foto: Muhammad Darisman/kumparan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat lonjakan ekspor kain batik Indonesia sepanjang kuartal pertama 2025. Nilai ekspor tersebut mencapai USD 7,63 juta, naik sekitar 76 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Capaian ini menunjukkan minat pasar global terhadap batik Indonesia semakin besar. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pertumbuhan ekspor tersebut menandakan kuatnya industri batik nasional.

“Ekspornya mengalami peningkatan sebesar 76,2 persen dibandingkan dengan tahun lalu 2024,” ujar Agus saat membuka acara kick-off GBN dan HBN 2025 di kantornya, dikutip Rabu (25/6).

Adapun Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita menambahkan bahwa negara tujuan ekspor batik kini semakin beragam.

“Kalau data yang ada (ekspor terbesar) malah negara-negara seperti Afrika Selatan, Afrika, kemudian kita juga ke Tiongkok juga ada, ke Amerika juga ada,” kata Reni.

Ia menilai peningkatan ini tidak terlepas dari promosi batik melalui berbagai ajang internasional.

Seorang pembatik menyelesaikan pembuatan kain batik teknik coletan di Desa Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/11/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTOSeorang pembatik menyelesaikan pembuatan kain batik teknik coletan di Desa Kadokan, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (29/11/2022). Foto: Mohammad Ayudha/ANTARA FOTO

Meski demikian, Reni menekankan pentingnya adaptasi desain dan warna batik agar selaras d...

Baca Selengkapnya