BSSN Soal 2 Teror Bom Saudia Airlines: Tidak Dikirim Melalui Jaringan IP

4 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo Budi di Kepatihan Pemda DIY, Senin (30/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparanKepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo Budi di Kepatihan Pemda DIY, Senin (30/6/2025). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Nugroho Sulistyo Budi mengatakan ancaman bom di pesawat Saudia Airlines yang membawa jemaah haji beberapa waktu lalu tidak melalui jaringan Internet Protocol (IP) address.

"Itu kan tidak melalui jaringan IP, ya, itu by call, ya," kata Nugroho ditemui di Kepatihan Pemda DIY, Senin (30/6).

Nugroho mengatakan sebetulnya cukup mudah mengidentifikasi ancaman-ancaman seperti itu.

"Ada pernah enggak kejadian peledakan bom yang sudah kejadian, mereka kasih tahu sebelumnya? Nyaris, tidak ada," katanya.

"Tapi itu tetap kita atensi, kita waspadai karena kita zero tolerance terhadap kemungkinan ancaman. Sampai sejauh ini, pelakunya mungkin dari pihak kepolisian yang akan menjelaskan lebih lanjut," jelasnya.

Di sisi lain, Nugroho mengatakan pihaknya setiap saat bekerja sama dengan kepolisian dan kementerian lembaga untuk membantu sesuai peran bidang, fungsi, dan tugas BSSN.

"Tentunya, kami berperan serta, tapi, untuk menjelaskannya mungkin dari aparat penegak hukum," bebernya.

Sebelumnya, dua kali pesawat Saudia Airlines mendapat ancaman bom yaitu SV-5688 rute Jeddah-Muscat-Surabaya dan SV-5726 rute Jeddah-Jakarta.

Kedua pesawat tersebut sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu untuk diperiksa. Pesawat yang mengangkut jemaah haji Indonesia mendarat dengan selamat di masing-masing tujuan akhir penerbangan.

Baca Selengkapnya