ARTICLE AD BOX

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumut Harold Hamonangan mengungkap pihaknya akan mencari agen yang telah menipu Azwar (32), pria asal Asahan, yang tewas di Kamboja.
Azwar sebelumnya dijanjikan pria yang dinamai Hasan untuk berkarier sebagai penyanyi di Malaysia.
“Iya (diburu), kalau untuk agen, pihak dinas, rencana memang dicari tahu kita cari tahu, katanya agennya saudara ya?,” kata Harold kepada kumparan, Kamis (26/6).
“Kurang tahu ya, katanya ya tapi gini belum ada info dari keluarganya kejelasan agennya. Ini kalau sudah jelas data dari polisi Kamboja mungkin kita serahkan ke pengacara hukum untuk cari agen,” sambungnya.
Harold bilang, saat ini pihaknya sedang mengusahakan membantu kepulangan Azwar. Namun, kata dia, secara prosedur, memulangkan jasad Azwar membutuhkan dana Rp 160 juta.
“Kalau dipulangkan biaya Rp 160 juta yang tadi. Jadi ada opsi kemarin dimakamkan diurus semua oleh KBRI, kalau tidak salah saya dapat laporan dari anggota saya atau tadi dicari dulu user majikannya,” kata Harold.
“Karena perusahaan ini tidak resmi agak sulit cari usernya butuh waktu lama,” jelasnya.
Harold mengatakan, pihak keluarga siap menerima apabila Azwar dimakamkan di Kamboja. Tapi, ia akan tetap mengupayakan kepulangan Azwar.
“Tapi pihak keluarga (memilih) opsi pertama makamkan di sana namun kalau bisa user cepat ketemu agar bisa dipulangkan jenazah ke Sumut,” sambungnya.
Soal penyebab pasti tewasnya Azwar kata Harold, akan didalami oleh polisi Kamboja. Sebab, keluarga mulanya menduga korban tewas bukan karena loncat dari lantai 3. Melainkan, adanya dugaan penganiayaan.
“Jadi soal berita itu (bunuh diri) be...