Belanda dan Jerman Ungkap Bukti Penggunaan Senjata Kimia oleh Rusia di Ukraina

6 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 JOHN THYS / AFPMenteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans. Foto: JOHN THYS / AFP

Belanda dan Jerman mengungkap bukti bahwa Rusia secara luas menggunakan senjata kimia terlarang dalam invasinya ke Ukraina.

Mengutip Reuters, dugaan itu mencakup penggunaan gas beracun seperti kloropikrin melalui drone untuk memaksa pasukan Ukraina keluar dari parit agar bisa diserang, demikian pernyataan Menteri Pertahanan Belanda, Ruben Brekelmans, pada Jumat (4/7).

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa Rusia semakin intensif menggunakan senjata kimia. Ini menjadi tren yang mengkhawatirkan karena praktik ini makin lama makin dinormalisasi dan dilembagakan,” kata Brekelmans kepada Reuters.

Temuan ini merupakan hasil penyelidikan bersama badan intelijen militer dan umum Belanda (MIVD) serta badan intelijen luar negeri Jerman (BND). BND menyebut bahwa Rusia tidak hanya menggunakan gas air mata, tetapi juga zat kimia mematikan seperti kloropikrin, yang dilarang di bawah Konvensi Senjata Kimia.

Kepala MIVD, Peter Reesink, menyatakan bahwa temuan ini berasal dari observasi independen mereka sendiri.

“Ini bukan hanya eksperimen acak di garis depan. Ini adalah bagian dari program besar-besaran,” katanya.

Brekelmans menyebutkan bahwa setidaknya tiga kematian tentara Ukraina telah dikaitkan langsung dengan paparan senjata kimia, dan lebih dari 2.500 orang melaporkan gejala yang relevan ke otoritas kesehatan Ukraina. Reesink menambahkan, berdasarkan data Ukraina, terdapat sekitar 9.000 insiden penggunaan zat kimia di medan perang.

Brekelmans menekankan bahwa penggunaan senjata kimia oleh Rusia bukan hanya ancaman bagi Ukraina, tetapi juga bagi komunitas internasional. Ia menyerukan peningkatan sanksi terhadap Moskow dan menyarankan agar Rusia dikeluarkan dari keanggotaan Dewan Ek...

Baca Selengkapnya