Bahlil Sebut Ekosistem Baterai EV Senilai USD 7 Miliar Groundbreaking Akhir Juni

3 minggu yang lalu 12
ARTICLE AD BOX
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara Energy and Mineral Forum 2025, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparanMenteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam acara Energy and Mineral Forum 2025, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025). Foto: Najma Ramadhanya/kumparan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia akan meresmikan groundbreaking pertama proyek ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Halmahera Timur pada pekan ketiga Juni 2025.

Bahlil menyebutkan, proyek baterai EV terintegrasi dari hulu ke hilir tersebut membutuhkan investasi senilai USD 6-7 miliar atau sekitar Rp 97-114 triliun (kurs Rp 16.300 per dolar AS, Selasa 3 Juni 2025 pukul 14.36 WIB).

"Bulan Juni, kita akan bikin groundbreaking pertama, investasi sekitar 6-7 miliar USD, ekosistem baterai mobil pertama di dunia dari hulu ke hilir," ungkapnya saat Human Capital Summit 2025, Selasa (3/5).

Bahlil mengeklaim megaproyek yang terletak di Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara tersebut merupakan ekosistem baterai EV yang pertama kalinya dibangun di seluruh dunia.

Dia menyebutkan, beberapa negara Uni Eropa sudah melobi pemerintah Indonesia agar pabrik baterai sel dari ekosistem tersebut bisa dibangun di dekat pabrik kendaraan listriknya.

"Ya aku bilang kalau begitu begini caranya, silahkan kalian bangun baterai sel, tetapi prekursor katoda di negara kami, tetap di kami, kami kirim ke kalian. Supaya ada win-win gitu loh. Win-win itu fair, berdiri sama tinggi, duduk sama rendah," tegas Bahlil.

Ditemui usai acara, Bahlil menyebutkan groundbreaking tersebut akan dilakukan pada pekan ketiga Juni 2025. Proyeknya meliputi smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) hingga pabrik baterai sel.

Baca Selengkapnya