ARTICLE AD BOX

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek raksasa ekosistem baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terintegrasi antara konsorsium Indonesia dan China bisa turut memangkas impor BBM nasional.
Megaproyek ini merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri dari 6 proyek secara terintegrasi yang dikembangkan oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Indonesia Battery Corporation (IBC), dan Konsorsium CATL Brunp dan Lygned (CBL) yang merupakan anak perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL).
Bahlil menyebutkan, proyek yang baru groundbreaking ini ditargetkan bisa mencapai kapasitas produksi baterai 15 GWh atau setara dengan baterai untuk sekitar 250.000–300.000 mobil.
"Proyek ini mendukung arahan Bapak Presiden terkait dengan kemandirian energi kita. Ini bisa menghemat impor BBM sekitar 300.000 kiloliter per tahun kalau hanya 15 GWh," jelasnya saat groundbreaking Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Antam-IBC-CBL di Kawasan Artha Industrial Hills (AIH) Karawang, Minggu (29/6).