Bahlil: Ada Pihak Asing yang Tidak Suka Proyek Hilirisasi Nikel

2 minggu yang lalu 13
ARTICLE AD BOX
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan paparan pada pembukaan Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (15/4/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTOMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan paparan pada pembukaan Global Hydrogen Ecosystem 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC), Selasa (15/4/2025). Foto: Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut proyek hilirisasi memiliki berbagai tantangan. Salah satunya yaitu ada pihak asing yang tak menyukai dengan proyek hilirisasi pemerintah.

“Dalam berbagai kesempatan, saya katakan bahwa ada pihak-pihak asing yang tidak senang atau kurang berkenan dengan proyek hilirisasi ini,” kata Bahlil ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta Pusat pada Kamis (5/6).

Meski mendapat sejumlah tantangan, Bahlil menyebut proyek hilirisasi masih memegang peran penting untuk mendongkrak ekonomi di tengah kondisi global seperti saat ini.

Saat ini, isu yang tengah ramai diperbincangkan terkait hilirisasi adalah soal keberadaan tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Terkait hal itu Bahlil mengatakan memang terdapat 5 Izin Usaha Tambang (IUP) di Raja Ampat namun hanya satu yang beroperasi.

Perusahaan yang beroperasi tersebut adalah PT Gag Nikel yang merupakan anak usaha dari PT Aneka Tambang (Antam). IUP produksi dari PT Gag tersebut dikeluarkan sejak tahun 2017.

PT Gag sendiri mulai beroperasi di tahun 2018. Selain itu Bahlil mengungkap perusahaan tersebut juga sudah memiliki izin Analisis Mengenai Dampak L...

Baca Selengkapnya