Anwar Ibrahim: Munafik Dunia Akui Kekuatan Israel, tapi Tolak Hak Iran Bertahan

8 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 X/@anwaribrahimAnwar Ibrahim, PM Malaysia, berpidato di Kemenkeu Malaysia, 5 Desember 2024. Dia menyinggung kasus Miftah vs penjual es teh. Foto: X/@anwaribrahim

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berbicara dengan Presiden Iran Masaoud Pezeshkian pada Selasa (24/6). Mereka membahas perkembangan terbaru konflik Iran dan Israel.

Anwar kembali menegaskan posisi Malaysia yang mengutuk serangan Israel ke Iran dan Gaza. Anwar mengatakan, serangan Israel melampaui batas kemanusiaan dan prinsip kedaulatan negara.

"Sejak tercetusnya konflik ini, Malaysia konsisten dengan pendirian bahwa keganasan bukan jalan keluar. Namun, dalam kerangka keadilan sejagat, kami mengakui hak Iran untuk bertindak balas terhadap sebarang bentuk pencerobohan yang mencabuli kedaulatan negaranya. Adalah munafik untuk dunia mengakui kekuatan Israel tetapi menolak hak sah Iran untuk mempertahankan diri," kata Anwar dalam keterangannya, dikutip dari akun Instagram resmi, Selasa (24/6).

Anwar juga mengatakan, Presiden Masoud bersedia menghentikan serangannya ke Israel dan berdamai. Syaratnya, Israel juga harus menghentikan serangannya ke Iran dan Palestina.

"Beliau turut memohon jasa baik saya untuk menyampaikan pendirian ini kepada negara-negara Islam lain agar tidak terpengaruh naratif berat sebelah, serta memahami konteks sebenar tindakan balas Iran," ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar menegaskan saling serang bukanlah solusi konflik. Malaysia, kata Anwar, juga menyambut komitmen Iran mencari jalan damai bersama semua pihak.

"Termasuk Amerika Serikat dan Israel, sekiranya syarat keadilan dan kedaulatan dipenuhi. Malaysia percaya bahwa hanya melalui perundingan dan diplomasi, penyelesaian menyeluruh dapat dicapai sebagai usaha da...

Baca Selengkapnya