Amankah Mengonsumsi Telur yang Retak? Begini Penjelasannya

14 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
 Ave Airiza Gunanto/kumparanPedagang telur di Pasar Lenteng Agung. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan

Telur menjadi salah satu bahan makanan yang paling sering diolah dalam berbagai jenis hidangan. Namun, tak jarang kita menemukan telur dengan cangkang yang sudah retak saat hendak memasaknya. Pertanyaan pun kemudian muncul, apakah telur dengan kondisi seperti itu masih aman dikonsumsi? Atau justru berisiko bagi kesehatan?

Mengutip Food Safety and Inspection Service (FSIS) milik Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), salah satu hal terpenting saat memilih telur adalah memastikan cangkangnya bersih, utuh, dan tidak retak. FSIS secara tegas menyarankan agar kita tidak membeli atau menggunakan telur yang memiliki retakan pada cangkangnya.

Anjuran ini tentu bukan tanpa alasan. Telur dengan cangkang yang retak ternyata jauh lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri berbahaya, terutama Salmonella Enteritidis. Retakan sekecil apa pun bisa menjadi celah bagi bakteri tersebut untuk masuk ke dalam telur dan berisiko menyebabkan penyakit.

Yang lebih mengejutkan, telur yang cangkangnya masih utuh pun sebenarnya bisa membawa bakteri ini. Hal ini dikarenakan Salmonella dapat mengontaminasi telur sejak dalam proses pembentukan, yaitu ketika masih berada di saluran reproduksi ayam alias sebelum cangkang terbentuk.

Setelah ayam bertelur, telur juga melewati saluran yang sama dengan pembuangan kotoran, sehingga berisiko tinggi terpapar bakteri dari luar. Selain itu, bakteri ini juga bisa masuk melalui pori-pori kecil di permukaan cangkang setelah telur dikeluarkan.

WebMD melansir bahwa mengonsumsi telur yang sudah terkontamina...

Baca Selengkapnya