ARTICLE AD BOX

Di tengah pusaran inovasi yang tak pernah berhenti, dunia desain interior kini dihadapkan pada sebuah fenomena yang mengubah segalanya: Artificial Intelligence atau Akal Imitasi (AI).
Fenomena ini bukan hanya tentang algoritma atau rendering otomatis, melainkan tentang bagaimana para desainer menyikapi kolaborasi yang tak terhindarkan dengan teknologi, untuk menciptakan ruang desain yang tak sekadar indah – tetapi juga cerdas, efisien, dan relevan di era digital.
Apakah akal imitasi akan menggeser peran desainer, atau justru menjadi sayap baru bagi kreativitas manusia? Pertanyaan inilah yang dijawab oleh Interior Design Department Petra Christian University (PCU) melalui “INDEX”, sebuah pameran tugas akhir dari para mahasiswa.
Mengusung tema "Synced", dari kata synchronized yang memiliki arti selaras, terhubung, dan bergerak bersama secara harmonis, INDEX berlangsung di Kampus PCU hingga 3 Agustus 2025.
“Lewat tema ini, INDEX hadir sebagai wadah eksplorasi mendalam tentang bagaimana wawasan, pengalaman, dan peluang masa depan bisa bersinergi harmonis dengan kemajuan teknologi, membuka lembaran baru yang akan mendefinisikan kembali peran desainer di era digital,” urai Poppy Firtatwentyna Nilasari, S.T., M.T., selaku Dosen Penanggung Jawab Acara, Jumat (1/8).
