ARTICLE AD BOX

Pamor artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan makin melejit. Siapa sangka, selain menjawab pertanyaan receh hingga kompleks, AI juga bisa lho mendeteksi penyakit di dalam liver atau hati manusia. Bahkan tingkat akurasinya mencapai 95 persen.
Sekelompok peneliti di Jepang mencoba metode baru dalam deteksi penyakit di bagian liver atau hati. Secara spesifik mereka menyasar kondisi pasien yang menderita fatty liver disease.
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan lemak di hati. Kondisi ini diperkirakan menyerang satu dari empat orang di seluruh dunia. Jika tidak diobati, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti sirosis dan kanker hati, sehingga sangat penting untuk mendeteksinya sejak dini dan memulai pengobatan.
Sebenarnya, ada banyak tes standar untuk mendiagnosis penyakit hati berlemak, seperti USG, CT, dan MRI. Namun, umumnya peralatan tersebut adalah fasilitas khusus yang mahal dan perlu antre untuk menggunakannya.
Alternatif lain yang lebih cepat ialah rontgen dada karena, relatif murah dan paparan radiasinya yang rendah. Meskipun tes ini terutama digunakan untuk memeriksa kondisi paru-paru dan jantung, tes ini juga menangkap bagian hati, sehingga memungkinkan untuk mendeteksi tanda-tanda penyakit hati berlemak.
Kendati demikian, korelasi antara rontgen dada dan penyakit hati berlemak sebenarnya jarang menjadi subjek untuk studi mendalam.
