33 Kejadian, 43 Hektare Lahan di Sumsel Terdampak Karhutla

11 jam yang lalu 2
ARTICLE AD BOX
 abp/Urban IdPotret perjuangan memadamkan karhutla di Sumsel Foto: abp/Urban Id

Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumsel terus meningkat. Hingga pertengahan Juli ini, tercatat 33 kejadian karhutla telah melanda sejumlah wilayah, dengan total lahan terdampak seluas 43,08 hektare.

Data tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M. Iqbal Alisyahbana, dalam laporan terbarunya pada Rabu (16/7). Menurutnya, Kabupaten Ogan Ilir menjadi daerah dengan jumlah karhutla terbanyak, yakni 26 kejadian.

"Khusus di Ogan Ilir, Kecamatan Indralaya Utara paling banyak terdampak dengan 11 kejadian. Disusul Pemulutan Barat dan Pemulutan masing-masing 4 kejadian, serta Payaraman dan Indralaya 2 kejadian," ungkap Iqbal.

Sementara itu, daerah lain seperti Musi Banyuasin (Muba) dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) masing-masing mencatat dua kejadian. Adapun Lahat, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Prabumulih masing-masing melaporkan satu kejadian karhutla.

Menghadapi situasi ini, BPBD Sumsel bersama instansi terkait terus memperkuat langkah antisipasi dan mitigasi. Salah satu strategi utama adalah monitoring harian di titik-titik rawan kebakaran, termasuk wilayah gambut.

Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) juga telah digelar dalam lima hari terakhir untuk membasahi lahan kering, khususnya area rentan terbakar. BPBD juga tengah mengusulkan perpanjangan durasi OMC guna memperluas efektivitas pencegahan.

“Kami sudah melakukan pembasahan di beberapa wilayah gambut dan mengusulkan tambahan waktu pelaksanaan OMC,” jelas Iqbal.

Sebagai langkah kesiapsiagaan lebih lanjut, apel siaga penanganan karhutla dijadwalkan berlangsung pada 29 Juli 2025. Acara ini akan melibatkan lintas sektor, termasuk instansi pemerintah, TNI/Polri, dan p...

Baca Selengkapnya