17 Ventilator RSUD Ir Soekarno di Babel Senilai Rp 5 M Hilang, Dirut Dicopot

3 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
 Maulana Saputra/kumparanIlustrasi ventilator Foto: Maulana Saputra/kumparan

Sebanyak 17 unit ventilator di ESUD Dr (H.C) Ir Soekarno di Kepulauan Bangka Belitung hilang. Hal ini berujung pemecatan dirut di RSUD, dr Ira Ajeng Astried, tersebut oleh Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Hidayat Arsani.

"Ini sebagai sanksi, karena ini menyangkut nyawa orang," kata Hidayat Arsani di Pangkalpinang, dikutip dari Antara, Selasa (1/7).

Ia mengatakan sebanyak 17 unit ventilator yang merupakan alat medis yang membantu pasien bernapas hilang tiba-tiba. Sehingga mengganggu pelayanan rumah sakit kepada masyarakat di Negeri Serumpun Sebalai itu.

Selain itu, hilangnya alat medis pernapasan bagi pasien di RSUD ini juga merugikan keuangan negara. Satu unit ventilator ini seharga Rp300 juta lebih dan jika dikalikan 17 unit maka kerugian yang dialami mencapai Rp5 miliar lebih.

"Sampai hari ini belum ditemukan ventilator yang hilang ini. Oleh karena itu, saya non-jobkan direktur rumah sakit ini," katanya.

Ia menyatakan ventilator ini merupakan alat medis yang sangat vital untuk menyelamatkan nyawa pasien, sehingga dapat mengakibatkan nyawa orang lain hilang karena alat medisnya tidak ada.

"Kalau alat lainnya yang tidak penting masih bisa diatasi, tetapi kalau sudah ventilatornya yang tidak ada tentu sulit diatasi, karena alat ini sangat vital sekali," katanya.

Ia menambahkan 17 unit ventilator ini sudah hilang setahun lebih, namun RSUD tidak menindaklanjuti atau melakukan upaya pencarian alat medis ini.

"Selama ini alat ini hilang, kok rumah sakit tidak menggarapnya. Kalau hilang mesin yang tidak penting tidak masalah, tetapi ventilator ini hilang dan ini sangat vital sekali," katanya.

Baca Selengkapnya