ARTICLE AD BOX

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyampaikan realisasi penerimaan pajak neto hingga akhir Mei 2025 mencapai Rp 683,26 triliun. Jumlah ini turun 10,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp 760,4 triliun.
Meski menurun, Anggito menekankan angka penerimaan neto tidak mencerminkan kondisi ekonomi Indonesia secara langsung.
"Neto itu adalah bruto dikurangi restitusi yang merupakan kewajiban pada waktu jatuh tempo. Jadi neto memang tidak bisa dijadikan pedoman mengenai kondisi ekonomi saat ini," kata Anggito dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (17/6).
Penerimaan pajak neto dihitung dari total bruto dikurangi restitusi yang dibayarkan negara kepada wajib pajak. Besarnya restitusi turut mempengaruhi sejumlah jenis pajak yang mengalami penurunan.
Dalam paparannya, PPh non-migas secara neto tercatat sebesar Rp 420 triliun atau turun 5,4 persen secara tahunan. Begitu pula penerimaan neto dari PPN dan PPnBM yang menyusut menjadi Rp 237,9 triliun, atau terkontraksi 15,7 persen.
Hanya PBB dan pajak lainnya yang mencatatkan kenaikan tipis, yakni sebesar Rp 5,94 triliun atau tumbuh 0,8 persen.
Di sis...