ARTICLE AD BOX

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah menjelaskan salah satu cara agar rumah subsidi bisa lebih murah.
Menurutnya dibutuhkan suatu lembaga yang bisa menyalurkan rumah subsidi dengan skema Public Service Obligation (PSO) tanpa mengambil untung.
Ia mengumpamakan lembaga yang seharusnya ada untuk penyaluran rumah subsidi adalah lembaga semacam Bulog, tetapi ini berfokus pada sektor kebutuhan papan.
“Di seluruh dunia itu mesti ada lembaga yang meng-off-take, karena enggak bisa, orang kita suruh ngebangun juga, suruh ngejual juga, itu lama. Jadi kita bikin Bulog, kalau sudah Bulog pangan, ini bulog papan namanya,” kata Fahri ditemui di Hotel Mulia, Jakarta Selatan pada Rabu (18/6).
Menurut Fahri, salah satu negara yang sukses di sektor perumahan rakyat seperti Singapura dan Turki.
Saat ini, lembaga yang memiliki tugas semacam itu memang ada yakni Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) yang merupakan BUMN pengembang perumahan dan permukiman. Namun Fahri melihat Perumnas belum efektif.
“Tapi gara-gara Perumnas mungkin cari untung terlalu banyak gitu ya, lama-lama dia tinggalkan perumahan rakyat,” ujarnya.
Dengan adanya lembaga baru ini, harga rumah subsidi bisa lebih ditekan. Apalagi saat ini pemerintah berkontribusi memberikan lahan pada skema program 3 juta rumah khusus yang dibangun menjadi perumahan rakyat.