ARTICLE AD BOX

Ketidakpastian mewarnai perundingan nuklir Iran dan Amerika Serikat (AS) menjelang putaran keenam dialog yang dijadwalkan pekan ini.
Presiden AS Donald Trump mengaku semakin ragu Iran akan setuju menghentikan pengayaan uranium, sementara Teheran mengancam akan menyerang pangkalan militer AS jika negosiasi gagal dan konflik terjadi.
“Saya tidak tahu. Saya pikir begitu, dan saya semakin tidak yakin tentang hal itu,” ujar Trump dalam wawancara dengan podcast Pod Force One, Senin (9/6), mengutip Reuters.
“Mereka seperti mencoba menunda. Saya tidak melihat antusiasme yang sama seperti beberapa bulan lalu," sambung dia.
Trump menegaskan AS tidak akan membiarkan Iran memiliki senjata nuklir.
“Lebih baik tanpa perang, tanpa korban. Tapi kami siap,” ucapnya.
Ia juga menyebut pembicaraan dengan Iran sebagai proses yang “sulit”, usai bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih.
Pada Rabu (11/6), Menteri Pertahanan Iran, Aziz Nasirzadeh, menyampaikan peringatan keras kepada Washington.
“Semua pangkalan AS di kawasan berada dalam jangkauan kami. Jika konflik dipaksakan, kami akan menargetkannya di negara tuan rumah,” kata Nasirzadeh dalam konferensi pers mingguan di Teheran.

Iran selama ini mengaku program nuklirnya bertujuan damai yaitu demi tujuan energi pembangkit listrik dan riset medis.
Namun negara-negara Barat tetap mencurigai program tersebut sebagai langkah me...