ARTICLE AD BOX

Pemerintah Amerika Serikat memberikan sinyal akan menunda pemberlakuan tarif 145 persen terhadap barang-barang asal China yang dijadwalkan berlaku 12 Agustus 2025.
Penundaan ini merupakan bagian dari upaya meredakan ketegangan menjelang rencana pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping.
Mengutip laporan Bloomberg, Kamis (17/7), Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyebut tenggat tarif itu “masih fleksibel”.
Seorang sumber Bloomberg yang mengetahui rencana tersebut juga mengatakan, masa gencatan tarif 90 hari antara AS dan China kemungkinan besar akan diperpanjang tiga bulan lagi.
Trump sebelumnya menjatuhkan tarif 20 persen terhadap China atas tuduhan keterlibatan negeri itu dalam aliran masuk fentanil, zat yang memicu krisis narkotika di AS. Namun dalam pernyataan terbarunya, Trump memuji langkah China mengontrol bahan kimia pembuat fentanil.
“China sudah mulai membantu. Ini sudah menjadi masalah selama bertahun-tahun, tapi sekarang mereka ambil langkah besar,” ujarnya.
Langkah pelonggaran ini muncul di tengah strategi Trump yang kini lebih mengedepankan quick win ketimbang menyentuh akar ketimpangan dagang.
