ARTICLE AD BOX

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak Rusia mengakhiri perang dengan Ukraina dalam 50 hari. Trump mengancam akan memberikan sanksi ekonomi yang besar kepada Rusia jika tidak melakukannya.
Di sisi lain Trump juga memaparkan rencana untuk menambah persenjataan baru bagi Ukraina melalui NATO.
Trump mengatakan ia "sangat, sangat tidak senang" dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengenai serangan ke Ukraina. Hal itu ia sampaikan pada Senin (14/7).
"Kami akan menerapkan tarif yang sangat ketat jika tidak mencapai kesepakatan dalam 50 hari, dengan tarif sekitar 100 persen," kata Trump dalam pertemuan di Ruang Oval dengan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, dikutip dari AFP.
Pria berusia 79 tahun itu menambahkan bahwa tarif tersebut akan menjadi tarif sekunder yang menargetkan mitra dagang Rusia. Sanksi ini disebut sebagai upaya melumpuhkan kemampuan Moskow untuk bertahan dari sanksi Barat.
Trump dan Rutte juga mengumumkan kesepakatan di mana aliansi militer NATO akan membeli senjata dari Amerika Serikat -- termasuk baterai antirudal Patriot -- dan kemudian mengirimkannya ke Ukraina untuk membantunya melawan Rusia.
"Peralatan militer senilai miliaran dolar ini akan dibeli dari Amerika Serikat, untuk NATO... dan itu akan segera didistribusikan ke medan perang," kata Trump.
Rutte mengatakan Ukraina akan mendapatkan sejumlah besar senjata berdasarkan kesepakatan tersebut.
Namun, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mengatakan tenggat waktu yang ditetapkan Trump, meskipun sangat positif, namun terlalu lama.
"Lima puluh hari adalah waktu yang sangat lama jika kita melihat mereka membunuh warga sipil tak berdosa setiap hari," kata Kallas.