ARTICLE AD BOX

Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, meminta stok beras impor Bulog tidak terlalu lama menumpuk sehingga harus segera disalurkan kepada masyarakat, terutama beras hasil pengadaan dari impor tahun lalu.
Saat Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman hari ini, Rabu (2/7), Titiek menanyakan berapa banyak stok beras impor yang masih tersedia di gudang Bulog.
Hal ini menyusul kabar bahwa setidaknya terdapat 300.000 ton beras impor dicap rusak karena sudah berbulan-bulan disimpan di gudang. Bulog mengeklaim beras tersebut sudah dirawat sesuai dengan prosedur.
"Saya rasa tidak aman ya Pak Menteri. Karena kalau beras itu sudah terlalu lama disimpan di gudang. Itu kami lihat sendiri sudah ada kutu-nya. Walaupun kutu bukan kutu hitam, kutu putih. Tapi tetap saja itu bukan beras yang fresh gitu ya, terlalu lama disimpan," ungkap Titiek saat Raker, Rabu (2/7).
Titiek pun meminta Mentan dan Bulog segera menindaklanjuti atau menyalurkan beras yang sudah disimpan hampir setahun lamanya tersebut kepada masyarakat.
"Kalau impor masuknya bulan 10 (Oktober 2024), berarti sudah 10 bulan ada di gudang. Lebih dari 10 bulan mungkin sampai setahun. Itu saya rasa harus segera diambil tindakan untuk diapakan beras ini," tegasnya.
Meski demikian, dia meminta Mentan memastikan terlebih dahulu kualitas beras yang akan disalurkan sebagai bantuan pangan. Adapun pemerintah kembali mengadakan bantuan 10 kilogram beras kepada 18,3 juta penerima selama Juni-Juli 2025.