Suriah Sebut Kesepakatan Damai dengan Israel Masih Prematur

6 jam yang lalu 3
ARTICLE AD BOX
Presiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa di istana kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (2/2/2025). Foto: Kementerian Media Saudi/via AP PhotoPresiden sementara Suriah Ahmad al-Sharaa di istana kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, Minggu (2/2/2025). Foto: Kementerian Media Saudi/via AP Photo

Suriah menyatakan pernyataan tentang penandatanganan perjanjian damai dengan Israel prematur. Hal ini disampaikan Suriah beberapa hari setelah Israel menyatakan tertarik mencapai kesepakatan normalisasi hubungan dengan Damaskus.

"Pernyataan terkait penandatanganan kesepakatan damai dengan pendudukan Israel saat ini dianggap prematur," kata laporan TV pemerintah yang mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, dikutip dari AFP, Kamis (3/7).

"Tidak mungkin untuk berbicara tentang kemungkinan negosiasi atas perjanjian baru, kecuali Israel sepenuhnya mematuhi perjanjian pelepasan 1974 dan menarik diri dari wilayah yang telah diambilnya," lanjut laporan.

Sebelumnya, Menlu Israel Gideon Saar mengatakan negaranya tertarik menambahkan Suriah dan Lebanon dalam lingkaran perdamaian dan normalisasi sambil menjaga kepentingan dan keamanan Israel.

Pernyataan itu muncul di tengah perubahan besar dalam dinamika kekuatan di Timur Tengah, termasuk jatuhnya Bashar al-Assad pada Desember 2024 dan melemahnya kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon setelah berperang dengan Israel.

Otoritas Islamis Suriah yang baru mengkonfirmasi telah menggelar percakapan tidak langsung dengan Israel untuk mengurangi ketegangan.

 REUTERS/Ammar AwadDataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Foto: REUTERS/Ammar Awad

Sejak Assad digulingkan, Israel telah berkali-kali...

Baca Selengkapnya