ARTICLE AD BOX

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memproyeksi subsidi BBM pada tahun 2026 naik, baik itu Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar, Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite, dan JBT minyak tanah.
Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan proyeksi BBM bersubsidi tahun 2026 sudah dilaporkan kepada Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan dalam rangka penyusunan outlook APBN 2025, Rancangan APBN 2026 dan midterm budget framework tahun anggaran 2027-2029.
Kuota BBM Solar untuk APBN 2026 diusulkan 18,531 juta kiloliter (KL) sampai 18,742 juta KL. Angka ini naik dari kuota yang dialokasikan tahun 2025 sebesar 18.441 juta KL, dengan pencadangan 443 ribu KL.
"Pertama kuota untuk JBT minyak solar diusulkan sebesar 18,531 juta kiloliter sampai dengan 18,742 juta kiloliter," ungkapnya saat RDP Komisi XII DPR, Senin (30/6).
Kemudian untuk minyak tanah, lanjut Erika, diusulkan sebesar 0,517 sampai dengan 0,535 juta KL, naik dari kuota yang dialokasikan sebesar 0,516 juta KL dengan pencadangan 8.948 KL.
Sementara kuota JBKP Pertalite untuk APBN 2026 diusulkan sebesar 31,229 juta KL sampai dengan 31,230 juta KL, naik dari kuota yang dialokasikan sebesar 31,130 juta KL dengan pencadangan 100 ribu KL.
Angka usulan tersebut, kata Erika, diasumsikan jika tidak ada perubahan regulasi dan kebijakan terkait dengan pengaturan konsumen-pengguna yang tercantum pada Lampiran Peratuan Presiden (Perpres) No 191 tahun 2014.
"Angka proye...