ARTICLE AD BOX

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar sudah melaporkan kepada Pemerintah Arab Saudi terkait jemaah haji yang kondisi kesehatannya berisiko untuk menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Awalnya ada 3.500 jemaah yang kondisinya dianggap berisiko tinggi karena faktor umur, komorbid, difabel dan juga ada faktor lain seperti kelelahan. Sebagian dari jemaah itu akan mengikuti safari wukuf. Sementara yang sakit parah rencananya akan dibadalkan.
“Yang jelas memang ada sekitar 1.000 orang yang menjadi pusat perhatian kita yang sangat riskan. Antara lain ada sekitar 500-an yang memang penyakitnya sangat parah. Dan itulah nanti yang dilakukan dengan safari wukuf,” kata Nasaruddin di Makkah, Rabu (4/5).
Nasaruddin mengatakan safari wukuf itu juga mengikuti arahan dari Pemerintah Arab Saudi. Ia menegaskan jemaah yang termasuk safari wukuf tidak boleh keluar dari tenda saat di Mina.
“Jadi safari wukufnya itu nanti memang tetap diperjalankan lebih awal, otomatis tetap lewat di Muzdalifah, tapi langsung masuk di kemah-kemah di Mina dan tidak boleh keluar (tenda),” ujar Nasaruddin.
“Karena dia tidak bisa ke mana-mana, tidak bisa keluar, yang sekitar 500 (jemaah) itu mungkin bisa bertambah, sekitar maksimum 1.000. Itulah nanti yang akan ditaukilkan (diwakilkan),” tambahnya.
Nasaruddin menegaskan pihak Arab Saudi sangat memperhatikan jemaah haji Indonesia. Arab Saudi tidak ingin banyak jemaah haji yang meninggal dunia saat puncak h...