Proyek Kilang Tuban Pertamina-Rosneft Masih dalam Tahap Evaluasi Ulang

4 jam yang lalu 1
ARTICLE AD BOX
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparanMenteri ESDM Bahlil Lahadalia, saat ditemui wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (13/6/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan perusahaan migas asal Rusia, Rosneft, saat ini tengah melakukan evaluasi ulang terhadap rencana investasi pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur.

Proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) ini sebelumnya dirancang sebagai kerja sama antara Rosneft dan Pertamina, dengan nilai investasi yang cukup besar.

“Nah, sekarang kenapa (kilang Tuban) belum jalan? Setelah dihitung kembali antara investasi dan nilai ekonominya, belum pas. Bahasa ekonominya itu tidak boleh saya sebutkan, tapi belum pas aja. Belum cocok,” ucap Bahlil dalam acara Geopolitical Forum 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).

Bahlil mencatat, nilai investasi proyek ini tergolong besar, yakni sekitar USD 24 miliar atau Rp 392,47 triliun (kurs Rp 16.353) dengan lahan mencapai lebih dari 800 hektare.

Namun, hingga kini belum ada kemajuan berarti karena perhitungan keekonomian proyek masih terus ditinjau ulang.

“Sampai dengan sekarang kita lagi melakukan evaluasi terhadap investasinya,” tutur Bahlil.

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memastikan proyek Grass Root Refinery Tuban (GRR Tuban) masih bekerja sama dengan Rosneft dengan skema joint venture (JV).

Pertamina dan Rosneft membangun perusahaan patungan itu pada November 2017 dengan nama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) untuk proyek GRR Tuban. Sebanyak 55 persen saham dipegang Pertamina dan 45 persen ...

Baca Selengkapnya