ARTICLE AD BOX

TNI telah mengantongi identitas sejumlah pelaku pengeroyokan anggota TNI AL di terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur. Mereka menyatakan kesiapannya membantu polisi untuk memburu sisa pelaku, dan mengungkap kasus pengeroyokan ini.
“TNI akan membantu penuh pihak kepolisian dalam memburu dan menangkap para pelaku. Data para pelaku sudah kita dapatkan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat dan memberantas segala bentuk premanisme yang meresahkan,” tegas Kapuspen TNI Mayjen Kristomei Sianturi, di Jakarta, Sabtu (28/6).
Mayjen Kristomei juga menambahkan bahwa kekerasan terhadap aparat negara tidak dapat ditoleransi dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
“Siapa pun pelakunya, akan diproses secara hukum untuk mendapatkan efek Jera. Kami menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat untuk tidak takut melaporkan tindakan premanisme. Negara tidak boleh kalah oleh Preman,” ujar Kapuspen.
Pengeroyokan ini terjadi pada Kamis (26/6). Saat itu, seorang anggota TNI AL diduga cekcok dengan seorang yang diduga juru panggil penumpang (calo) di area terminal.
Ketegangan tersebut memanas. Calo itu memanggil rekan-rekannya dan mengakibatkan anggota TNI AL itu terluka parah.
Peristiwa ini juga viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat korban mengenakan jaket biru serta mengenakan ransel. Wajahnya berlumuran darah.
Diduga, ia dikeroyok 5-6 orang. Sebanyak 3 orang sudah berhasil diamankan dan diserahkan ke pihak kepolisian. TNI tetap meminta semua pihak tak terprovokasi akibat peristiwa ini.
"TNI mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi. Seluruh proses hukum sepenuhnya diserahkan kepada aparat kepolisian. TNI akan ter...